Pada 10 November 2025, Program Studi S3 Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah umum sebagai bagian dari penguatan tradisi keilmuan di lingkungan pascasarjana. Kegiatan ini mengusung tema “Islam Nusantara: Resepsi Islam dalam Cerita Wayang”, sebuah topik yang menggali perjumpaan antara budaya lokal dan ajaran Islam dalam konteks sejarah, simbol, serta narasi pewayangan di Nusantara.

Kuliah umum ini menghadirkan Prof. Dr. Teguh, S.Ag., M.Ag dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung sebagai narasumber. Dalam paparannya, Prof. Teguh menjelaskan bagaimana cerita wayang berfungsi sebagai medium dakwah kultural yang efektif pada masa-masa awal Islamisasi di Jawa. Ia menguraikan berbagai bentuk akulturasi yang muncul melalui tokoh-tokoh wayang, nilai-nilai etis yang disisipkan, serta cara Islam diterima melalui tradisi lokal tanpa menegasikan identitas budaya masyarakat.

Kegiatan kuliah umum ini dilaksanakan di Smart Room Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, dengan pendampingan langsung oleh Prof. Dr. H. Zuhri, Ketua Program Studi S3 Aqidah dan Filsafat Islam. Dalam sambutannya, Prof. Zuhri menegaskan pentingnya kajian budaya dalam studi Islam, khususnya dalam memahami dinamika keberagamaan masyarakat Nusantara yang terbentuk melalui interaksi panjang antara ajaran Islam dan tradisi lokal.

Peserta yang terdiri dari mahasiswa doktoral menunjukkan antusiasme tinggi, ditandai dengan berbagai pertanyaan kritis yang mengemuka sepanjang sesi diskusi. Mereka menggali lebih jauh mengenai metodologi penelitian budaya Islam, konteks historis pewayangan, serta relevansi Islam Nusantara dalam wacana akademik dan sosial kontemporer. Dialog yang tercipta berjalan hangat dan ilmiah, memperkaya perspektif peserta dalam melihat proses resepsi Islam dari sudut kearifan lokal.

Kuliah umum ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang Islam Nusantara, tetapi juga memperkuat komitmen Program Studi S3 Aqidah dan Filsafat Islam dalam menghadirkan ruang kajian yang komprehensif dan multidisipliner. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkaya khazanah keilmuan mahasiswa doktoral dan memperluas horizon penelitian mereka di bidang studi keislaman dan budaya lokal.