Workshop Pengembangan Akademik: Membincang Arah Keilmuan Ushuluddin di Era Pertengahan
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam kembali menyelenggarakan kegiatan akademik yang memperkaya khazanah keilmuan, melalui workshop bertajuk “Pengembangan Akademik: Membincang Arah Keilmuan Ushuluddin di Era Pertengahan”. Kegiatan ini diprakarsai oleh Program Doktor (S3) Aqidah dan Filsafat Islam, dan berlangsung pada 29 Oktober 2025 di Smart Room Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Workshop ini berfokus pada pembacaan dan pembahasan mendalam terhadap buku “Ushuluddin: Jelajah Literatur Teologi Islam Pertengahan”, sebuah karya akademik yang menyoroti dinamika tradisi intelektual Islam di periode pertengahan, sekaligus membuka ruang refleksi atas relevansinya bagi pengembangan studi Ushuluddin masa kini.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. H. Robby Habiba Abror (Dekan Fakultas Ushuluddin) bersama Prof. Dr. H. Zuhri (Ketua Program Studi S3 Aqidah dan Filsafat Islam). Dalam sambutannya, keduanya menekankan pentingnya forum akademik seperti ini sebagai medium regenerasi intelektual, sekaligus mempertegas posisi strategis studi Aqidah dan Filsafat Islam di tengah transformasi keilmuan kontemporer.
Sesi inti menghadirkan dua pembedah yang kompeten di bidangnya. Dr. H. Masturin (Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia) memberikan ulasan mendalam mengenai konstruksi teologis dalam literatur Islam pertengahan serta kontribusinya bagi pembentukan pemikiran teologi klasik. Sementara itu, Muhammad Iqbal (Mahasiswa Magister Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga) menyajikan perspektif generasi muda akademisi dengan menyoroti relevansi gagasan-gagasan dalam buku tersebut terhadap perkembangan studi Ushuluddin saat ini.
Diskusi dipandu oleh Muhammad Asmar Joma (Mahasiswa Magister Aqidah dan Filsafat Islam), yang berhasil mengalirkan percakapan akademik secara dinamis dan interaktif. Para peserta yang terdiri dari mahasiswa Magister dan Doktor turut aktif berdialog, mengajukan pertanyaan kritis, serta memperkaya diskursus dengan pemikiran-pemikiran baru.
Melalui workshop ini, para peserta tidak hanya memperoleh pemahaman komprehensif mengenai literatur teologi Islam pertengahan, tetapi juga mendapatkan wawasan strategis tentang arah pengembangan ilmu Ushuluddin di era modern. Kegiatan ini sekaligus menjadi ruang pertemuan intelektual yang memperkuat tradisi akademik di lingkungan Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam.
Kegiatan ditutup dengan harapan agar forum-forum semacam ini terus berlanjut dan menjadi kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu Ushuluddin di Indonesia, khususnya dalam membangun fondasi akademik yang kritis, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman.